Cerpen Tentang Masa Sekolah Sma
Gara – Gara Sebatang Rokok
Nama
Pengarang : Pande Putu Ghulam Sarwana
Nama
saya Pande Putu Ghulam Sarwana biasanya di panggil ghulam,saya dilahirkan di
Gianyar 16 April 2002, Umur saya 16 tahun, Bersekolah di SMA Nergeri 1 Gianyar.
Siang itu suasana Sekolah sedang ramai oleh kegaduhan para siswanya. Mereka
sedang duduk di kantin sekolah. “ Mau rokok ? ” Kata Bampo sembari meniupkan
asap ke wajahku . Bampo yaitu anak berbadan tinggi besar dan seorang yang sudah
mendapat nama sebagai penguasa kelas atau termasuk salah satu penguasa sekolah.
“nggaa” Kataku. Telihat tubuhnku berukuran sedang. Sedikit kurus tak seperti
temannya.“Cobalah. Kau jangan jadi anak mamih!” Kata Bampo.“Penakut! ” kata
teman Bampo sembari telapak tangannya menepuk pundakku. “Dasar banci!” Kata
satu temannya lagi. “Gak gaul”, teman yang satu lagi menambahkan. Mereka
berempat teman-teman satu kelas denganku.
Berhari-hari aku selalu menjadi bahan
canda dan ejekan di kelasnya. Karena, siapa lagi seorang anak yang berwajah
culun dan pendiam selain Aku? Hari itu mereka menyuruhku untuk merokok. Tapi Aku menolak. Tentunya hak
setiap orang berbeda. Tapi penolakanku seakan awal dari bencana. Tawaran
merokok adalah harga mati yang harus disetujui. Aku tak banyak berkomentar. Ia
hanya memberikan sedikit alasan penolakannya.“Aku ngga boleh ngrokok sama bapakku.”
Memang bukan hanya Bampo dan teman-teman satu gengnya saja yang memperlakukanku
seperti boneka banci. Sebagian teman satu kelasnya pun memperlakukan hal yang
sama walau hanya ikut-ikutan. Itu karena mereka tertular dari sikap Bampo dan
teman-temannya. Itulah daya tarik Bampo sebagai anak yang lumayan
tampan dan berbadan kekar di sekolahnya. Sehingga mampu menggerakkan banyak
siswa.
Suasana
dalam kantin masih tetap ramai. Berjejeran seorang pelajar menikmati hidangan.
Dan tak lupa menghisap sebatang rokok dengan gaya yang serius walau dengan
sembunyi - sembunyi, dengan raut wajah sangar seakan inilah kedewasaan lelaki
sejati. Memang jam istirahat masih cukup untuk bersantai. Terlihat kantin
berada di dekat kelas. Suasana makin
terlihat rahasia. Hanya kepulan asap yang bertebaran dan bising tawa para
pelajar. Tapi tidak untuk Aku. Aku tak bisa tertawa atau pun menunjukkan wajah
ketidaksetujuan atas segala sikap Bampo dan teman-temannya. Mengapa tidak? Aku
hanya seorang diri. Aku tak punya kekuatan untuk memberontak saat di perolok -
olok oleh Bampo dan geng nya. Amarahnya selalu saja di tertahan. Sebagai bukti,
terlihat mataku merah padam. kemudian setelah suasana sepi, Aku pergi ke
WC.Dalam WC aku mencuci muka atau mempunyai hajat tertentu. Atau hanya
mencuci mata yang cukup terlihat merah padam.
Pada suatu hari Bampo dan teman
temannya Termasuk aku bolos dari pelajaran karena gurunya sangat membosankan. Kita
pun menyusun rencana agar bisa keluar keluar dari kelas. Bampo mempuanya
rencana yang menarik “kita satu-satu keluar dengan alasan yang berbeda-beda.
Menariknya guru itu seakan percaya dengan hal itu. Aku ragu mengikuti Bampo
bolos tapi karena gurunya kurang asik jadinya aku ikut heheheh. Mereka melewati
gerbang sekolah dan depan gerbang ada pos satpan, mereka pun mengulangi rencana
yang pertama membuat alasan yang bermacam macam untuk bisa keluar sekolah. Ada
yang bilang pulang ngambil sesuatu, ada yang bilang mau ngeprin, dan ada juga
yang nyelonong begit saja. untung satpanya baik hehehe dan keluar lah dari
sekolah. Kita pun berkumpul di parkir. “mau kemana tujuanya ini “ kata aku. Dan
Bampo pun menjawab mari kita pergi ke base camp yaitu di WTJ kami pun langsung
berangkat ke sana. Sesampainya di sana Mereka pun melakuakan seperti hal yang
sama di katin pada hari itu. Dan mereka tetap memaksa ku untuk mencoba merokok
“ ngak mati ngak kamu bro merokok kata Bampo sambil memegang rokok dengan
gagahnya.
Bersamaan
dengan hal tersebut datanglah guru sekalah yang tidak sengaja lewat dan melihat
Bampo membwa rokok. Guru itu pun menghampiri Bampo. Dan seketika semua merasa
takut. “we pada ngapain ini di jam sekoah di luar” Kata guru tersebut.
Tidak ada yang berani menjawab guru itu
menanya lagi siapa yang ngajarin bolos dan merokok? Dengang wajah marah. Dan tidak ada pula yang menjawab,
Kalau tidak ada yang menjawab semua akan bapak hukum kata guru tersebut. Bampo
pun mengangkat tangannya ia pun mengakui kesalahanya yang mengajak teman-
temannaya untuk bolos. Ke esokan harinya Bampo dan orang tuanya di panggil di
ruangan BK untuk di berikan pengarahan.Dan Bampo pun diskor selama 3 hari dan
orang tuanya pun menyetujuinya.Bampo pun meminta maaf kepada orang tua dan guru
BK ia pun tidak mengulangi hal tersebut lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar