|
BAB IV
SOAL UJI KOMPETENSI
SOAL UJI KOMPETENSI
BHAKTI
SEJATI DALAM RAMAYANA
KELAS
: XI MIPA 8
OLEH :
NAMA
: PANDE PUTU GHULAM SARWANA
NO : 34
SMA
NEGERI 1 GIANYAR
TAHUN
AJARAN
2018/2019
BHAKTI SEJATI DALAM RAMAYANA
KUMPULAN SOAL INDIKATOR (A,B,C,D,E)
INDIKATOR A (Ajaran Bhakti Sejati)
A.
SOAL
1.
Apakah yang dimaksud dengan bhakti
sejati dalam Kitab Ramayana ? Jelaskan.
2.
Apakah yang Anda ketahui terkait dengan
penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama hindu? Jelaskanlah!
3.
Mengapa seseorang wajib menempuh jalan
bhakti dalam memuja Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa? Jelaskanlah!
4.
Amatilah lingkungan sekitar Anda sehubungan
dengan orang-orang yang dipandang dalam memuja Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti, buatlah catatan seperlunya dan
diskusikanlah dengan orang tua! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3
halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5cm, ukuran kertas
kwarto; 4-3-3-4; lakukanlah!
5. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan catur marga serta sebutkan bagiannya!
B.
JAWABAN
1.
Dalam kitab bhakti sejati merupakan
sujud, memuja, hormat setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang,
sebenarnya, tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih sayang
yang mendalam, contoh dalam cerita Ramayana yaitu tokoh Hanuman dengan Rama,
Hanuman selalu membantu Rama dalam perjalanan ke Alengka, ia sangat menghormati dan memperhambakan diri kepada Sang Rama yang
merupakan contoh Bhakti Sejati.
(Buku
Paket Agama Hindu Kelas 11 Kurikulum 2013 Hal. 200-203)
2. Dalam
agama hindu penerapan ajaran bhakti kadang terbagi menjadi beberapa tradisi
misalnya Siwa aliran yang menyembah Brahma, Wisnu dan para dewa dewi yang
terkait dengannya. Pengikut Wesnawa yang menyembah bentuk Wisnu, Awatara dan
lainnya
3. Seseorang
wajib menempuh jalan bhakti dalam memuja tuhan karena dengan menempuh jalan
bhakti seseorang dapat memohon dengan sungguh sungguh dan rasa hormat kepada
sang hyang widhi wasa agar mendapat kerahayuan bersama. Selain itu, kita
sebagai umat manusia harus bersukyur atas anugerah yang telah beliau berikan
kepada kita saalah satu cara dengan melakukan bhakti marga atau jalan bhakti,
yang dalam praktinya dengan melakukan Yadnya dan bersembahyang yang sebagai
bentuk ucapan rasa syukur kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha
Esa.
4.
Dalam
lingkungan saya ada beberpa contoh penerapan jalan bhakti dalam memuja
kebesaran Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa seperti contohnya melakukan
Yadnya sesa, dalam ajaran Bhakti marga/ jalan maraga manusia dapat berbhakti
dengan cara melakukan persembahan/sujud bhakti, dengan melakukan yadnya sesa
ini setiap hari setelah memasak kita telah menghaturkan persembahan atau sujud
bhakti kita atas anugrah yang berupa makanan yang telah diberikan, agar kita
dapat bertenaga dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
5. Catur
Marga Yoga sendiri berasal dari kata catur berarti empat. Marga berarti jalan
dan yoga berarti penyatuan dengan Brahman. Jadi catur marga adalah empat jalan
atau cara umat Hindu untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa
atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Berikut adalah bagian
bagian catur marga:
i.
Karma marga
ii.
Bhakti marga
iii.
Jnana marga
iv.
Raja marga
INDIKATOR B (Bagian-Bagian Ajaran
Bhakti Sejati)
A. SOAL
1.
Setelah mengamati dan memahami teks
diatas apakah yang kamu ketahui tentang bagian-bagian bhakti sejati menurut
teks? Jelaskanlah!
2.
Sebutkanlah bagian-bagian jalan bhakti sejati
menurut agama Hindu yang kamu ketahui?
3.
Buatlah peta konsep sehubungan dengan
pembagian ajaran bhakti sejati yang kamu ketahui!
4. Amatilah
lingkungan sekitar Kamu sehubungan dengan pembagian bhakti sejati yang Kamu
ketahui, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua! Apakah
yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halamandiketik dengan huruf Times New Roman
– 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto 4-3-3-4; Lakukanlah!
5. Pada
kitab apakah disebutkan bahwa Navavidha bhakti merupakan 9 jenis bhakti
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa?
B. JAWABAN
1. Yang
saya ketahui adalah bagian bagian tersebut disebut dengan istilah
Navavidha bhakti atau 9
jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa yang
dimana kesembilan jenis bhakti tersebut menjelaskan tentang berbakthi kepada
Ida Sang Hyang Widhi dengan berbagai cara seperti dengan membaca atau
mendengarkan hal-hal yang bermutu dan menyanyikan kidung suci.
2. Bagian-bagian
jalan bhakti sejati menurut agama Hindu
a. Srawanam yang berarti berbhakti
kepada Tuhan dengan cara membaca
atau
mendengarkan hal-hal yang bermutu seperti pelajaran/ceramah
keagamaan,
cerita-cerita keagamaan dan nyanyian-nyanyian keagamaan,
membaca
kitab-kitab suci
.
b.
Kirtanam yang
berarti berbhakti kepada Tuhan dengan jalan
menyanyikan
kidung suci keagamaan atau kidung suci yang
mengagungkan
kebesaran Tuhan dengan penuh pengertian dan rasa bhakti
yang
ikhlas serta benar-benar menjiwai isi kidung tersebut.
c.
Smaranam adalah
cara berbhakti kepada Tuhan dengan cara selalu ingat
kepada-Nya,
mengingat nama-Nya, bermeditasi. Setiap indera kita
menikmati
sesuatu, kita selalu ingat bahwa semua itu adalah anugrah dari
Tuhan.
Cara yang khusus untuk selalu mengingat Beliau adalah dengan
mengucapkan
salah satu gelar Beliau secara berulang-ulang misalnya:
“Om
Nama Siwa ya”. Pengucapan yang berulang-ulang ini disebut
dengan
japa atau japa mantra.
d.
Padasevanam yaitu
dengan memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang
Maha
Esa, termasuk melayani, menolong berbagai mahkluk ciptaannya.
e.
Arcanam yaitu
berbhakti kepada Tuhan dengan cara memuja keagungan-
Nya.
f.
Vandanam yaitu
berbhakti kepada Tuhan dengan jalan melakukan sujud
dan
kebhaktian.
g.
Dhasyam yaitu
berbhakti kepada Tuhan dengan cara melayani-Nya dalam
pengertian
mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan
penuh
keiklasan.
h.
Sukhyanam yaitu
memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat
sejati,
yang memberikan pertolongan ketika dalam bahaya.
i.
Atmanivedanam adalah
berbhakti kepada Tuhan dengan cara
menyerahkan
diri sepenuhnya kehadapan Hyang Widhi. Seseorang yang
menjalankan bhakti
dengan cara ini akan melakukan segala sesuatunya sebagai persembahan kepada
Tuhan.
4. Jika
dilihat dari lingkungan saya, dapatlah saya katakan bahwa yang paling sering
dilakukan adalah Srawanam, Kirtanam, Padasevanam, dan Dasya. Srawanam dilakukan
ketika adanya dharma wacana di salah satu televisi atau dipura, begitupula ada
yang senang mengunduh dan mendengarkan mantram mantram agama. Kirtanam dapat
saya dengarkan setiap ada upacara keagamaan, bahkan setiap hari kita melakukan
Puja Tri Sandhya maupun Gayatri Mantram. Padasevanam dan Dasya disini hampir
sama yaitu memberi pertolongan, saudara disekitar rumah saya tidak ada yang
cuek atau tidak peduli satu sama lain, mereka pasti memperhatikan satu sama
lain dan selalu saling membantu.
5. 5. jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi disebutkan dalam kitab Bhagavata
Purana VII.52.23
(buku
paket halaman 205)
INDIKATOR
C (Sloka Ajaran Bhakti Sejati dalam Ramayana)
A.
SOAL
1. Setelah
mengamati dan memahami teks di atas apakah yang anda ketahui sehubungan dengan
sloka-sloka ajaran bhakti sejati dalam kitab ramayana?
2. Apakah
yang anda ketahui terkait dengan penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama
Hindu berdasarkan sloka-sloka yang terdapat dalam Kitab Ramayana? Jelaskanlah
3. Amatilah
lingkungan sekitarmu sehubungan dengan orang-orang yang dipandang memuja Tuhan
Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan mengikuti jalan bhakti sejati
yang terdapat dalam Kitab Ramayana, buatlah catatan seperlunya dan
diskusikanlah dengan orang tuamu! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3
halaman diketik dengan huruf times new roman-12 spasi 1,5 cm, ukuran kertas
kwarto 4-3-3-4; lakukanlah!
4. Jelaskan
ajaran bhakti sejati kesatrya yang utama dilaksanakan oleh Rama!
5. Jelaskan
ajaran Bhakti kasih sayang yang dilaksanakan oleh Rama!
B. JAWABAN
1. Sloka-sloka
dalam kitab Ramayana diatas mengajarkan kita bahwa dalam keadaan apapun,bhakti
merupakan yang utama, bhakti tetaplah bhakti yang tak bisa kita hindari. Bhakti
yang kita laksanakan hendaklah selalu mengarah pada jalan kebenaran, tetap
berbhakti pada tanah kelahiran kita, pada keluarga, pada masyarakat, pada Tuhan
dan selalu berbakti dengan kasih sayang dan keikhlasan.
2. Penerapan
ajaran bhakti agama Hindu berdasarkan sloka dalam Ramayana adalah kebhaktian
para pahlawan terdahulu kita yang dengan ikhlas berjuang demi membebaskan
seluruh rakyat ini dari belenggu penjajahan. Selain itu saling membantu demi
kepentingan bersama bukan golongan atau individu dalam hal yang positif dan kesetiakawanan kita sesama umat beragama
dan rasa toleransi untuk membentuk negara yang kuat.
3. Di
lingkungan sekitar saya terdapat orang orang yang melaksanakan ajaran bhakti
kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti memuja mengabdi dan menyerahkan diri baik
dengan cara sembahyang atau mempersiapkan segala sesuatu yang terkait untuk
pemujaan kepada Tuhan.
4. Ajaran
bhakti kesatrya yang utama dilaksanakan oleh Rama adalah Rama sebagai seorang
raja gagah berani dalam menghadapi musuh-musuhnya yang ingin merusak
kerajaannya dengan sifat dan sikap gagah berani, pantang menyerah di hadapan
musuhnya. Sebaagai seorang kesatrya sejati rama tidak pernah mundur dalam
menegakkan Dharma Negara.
(Buku paket hal 218)
5. Ajaran
bhakti sejati kasih sayang yang rama lakukkan adalah rama selalu mengutamakan
kasih sayang dalam membela kebenaran untuk mempertahankan Negara dan membela
rakyat yang dipimpinnya.
(Buku paket hal 232)
INDIKATOR D (Bentuk Penerapan
Bhakti Sejati dalam Kehidupan)
A. SOAL
1. Setelah
membaca teks tentang bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan
beragama hindu, apakah yang kalian ketahui tentang agama hindu? Jelaskan dan tuliskanlah!
2. Buatlah
ringkasan yang berhubungan dengan bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam
kehidupan beragama hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan social yang
anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu
guru yang mengajar di kelas!
3. Apakah
yang sudah anda ketahui terkait dengan bentuk penerapan ajaran bhakti sejati
dalam kehidupan sehari-hari?Jelaskan!
4. Bagaimana
cara anda untuk dapat mengetahui bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam
kehidupan beragama hindu? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamanya!
5. Manfaat
apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya penerapan
ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama hindu? Tuliskanlah pengalaman
Anda!
6. Amatilah
lingkungan sekitar Anda terkait dengan adanya bentuk penerapan ajaran bhakti
sejati dalam kehidupan sehari-hari guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan
tujuan agama hindu, buatlah cacatan seperlunya dan diskusikanah dengan orang
tuanya! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf
Times New Roman-12, spasi 1,5 cm, dan ukuran kertas kwarto ; 4-3-3-4!
B. JAWABAN
1. Bahwa
agama Hindu adalah agama yang sederhana dimana bhakti yang dilaksanakan tidak
harus besar dan mewah namun lebih menitik beratkan pada makna dari bhakti
tersebut. Bhakti tidak harus berupa rasa suyud dengan menjalankan Yajna yang
megah dan mewah. Namun bhakti berupa pengabdian diri yang bahkan dapat
dilakukan dengan sangat sederhana seperti selalu mengingat nama Tuhan.
2. Penerapan
Bhakti Sejati
a. Mendengarkan
Sesuatu dengan Baik “Srwanam”
Contohnya :
mendengarkan ceramah keagamaan
b. Bersyukur
(mensyukuri atas anugrah-Nya) “Vedanam”
Contonya : selalu
bersyukur atas apa yang diberikan
c. Menembangkan,
melafalkan, menyanyikan gita/kidung “Kirtanam”
Contohnya : ngayah
mekidung pada pelaksanaan upacara Dewa Yajna
d. Selalu
mengingat nama Tuhan “Smaranam”
Contohnya : selalu
berada pada jalannya
e. Menyembah,
sujud, hormat di Kaki Padma “Pada Sevanam”
Contohnya : menolong
berbagai makhluk ciptaanya
f. Bersahabat
dengan Tuhan “Sakhyanam”
Contohnya : mentaati
peraturan dan menjalani hukum
g. Berpasrah
diri memuja Para Bhatara-Bhatari dan Para Dewa sebagai Manifestasi
Tuhan”Dasyam”
Contohnya : menolong
orang yang sedang kesusahan dengan ikhlas
h. Memuja
Tuhan dengan sarana Arca “Arcanam”
Contohnya : pemimpin
yang memberikan pengabdian pada rakyatnya
i.
Berpasrah total kepada Tuhan “Sevanam
atau Atmanividanam”
Contohnya : melakukan persembahan apapun yang kita
miliki
Penerapan
di lingkungan sekitar saya yang paling sering bisa kita lihat salah satunya
adalah kirtanam pada gegitan
1. Sekar
Alit
·
Pupuh Ginada
Eda ngaden awak bisa
Depang anake ngadanin
Geginane buka nyampat
Anak sai tumbuh luhu
Ilang luhu buke katah
Yadin ririh
Liu enu paplajahan
·
Pupuh Ginanti
Saking tuhu manah guru
Mituturin cening jani
Kawruhe luir senjata
Ne dadi prabotang sai
Kaanggen ngaruruh merta
Saenun ceninge urip
2.
Sekar Madya
·
Kawitan wargasari
Ida
Ratu saking luhur. Kawula nunas lugrane.
Mangda
sampun titiang tanwruh. Mengayat Bhatara mangkin.
Titiang
ngaturang pajati. Canang suci lan daksina.
Sami
sampun puput. Pratingkahing saji.
Asep
menyan majagau. Cendana nuhur dewane,
Mangda
Ida gelis rawuh. Mijil saking luhuring langit.
Sampun
madabdaban sami. Maring giri meru reko.
Ancangan
sadulur, sami pada ngiring.
Bhatarane
saking luhur. Nggagana diambarane.
Panganggene
abra murub. Parekan sami mangiring.
Widyadara-widyadari,
pada madudon-dudonan,
Prabhawa
kumetug. Angliwer ring langit
·
Jerum
Tan
ngeh anamun turida
Salimur
tan kasalimur
Prakerti
abayeng dangu
Tumuwuh
ta dadi wong
Rasa
tan dadi ageman
Marmantra
misreng kidung
Tan
anuting pupuh basa
Pine
hewa de sang wiku
3.
Sekar Agung
·
Ranjani Madamalon
Stutinira
tān tulūs Sinahurān paramārta Çiwa,
Anaku
huwūs katōn Abimantānta temūnta kabeh,
Hana
panganūgrahāngku Çadhu sākti winĩmba sara,
Pasupati
sāstra kāstu Pangarānnya nihān wulati.
ARTOS
Pangastawan
Ida Sang Arjuna durung mawasta puput, kacawis olih Ida Bhatara Siwa.
Cening
pyanak bapa, suba sinah sarat idewa pangguhang idewa maka sami.
Ne
ada paican bapa Cadusakti marupa sanjata.
Panah
pasupati kalumrah wastannyane, ne tingalin.
·
Sronca
Hana
Sira Ratu Dibya Rengen
Prasasta
Ring Rat Musuh Nira Pranata
Jaya
Pandita Ring Aji Kabeh
Sang
Dasarata Nama Tamoli
ARTOS
Wenten
Ida Sang Prabu Maraga Luwih, Durus Pirengang
Kasub
Kasungsung Ring Jagat, Meseh Idane Ngandap Kasor.
Molihing
Kapradnyanan Ring Tatwa Sami
Sang
Prabu Dasarata Parab Idane Tan Pa Tandingan
4.
Panca Sembah
1.
Mantra Membersihkan mulut
Om
Ang waktra parisudhamam swaha.
Ya
Tuhan, semoga bersihlah mulut hamba
2.
Mantram Dupa :
Oṁ Ang dupa
dipāstraya nama swāha
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba
seperti sinar-Mu.
3.
Mantram
Bunga dan Kawangen
Oṁ puspa dantā
ya namah swāha
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa, semoga bunga ini cemerlang dan suci.
4.
Duduk
dengan tenang, dan setelah suasananya tenang ucapkan mantram
Oṁ prasada
sthiti sarira siwa suci nirmalāya namah swāha
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu telah duduk tenang, suci, dan
tiada noda.
5.
Lakukan Pranayama
Menarik nafar
(Puraka) : Oṁ Ang Namah
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa dalam aksara Ang pencipta, hamba hormat
Menahan nafas
(kumbaka) : Oṁ Ung Namah
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa dalam aksara Ung pemelihara, hamba hormat
Mengeluarkan
nafas (recaka) : Oṁ Mang Namah
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa dalam aksara Mang pelebur, hamba hormat
6.
Penyucian
tangan
a.
Tangan
kanan : Oṁ suddha mām swāha
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa, bersihkanlah tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk
membersihkan tangan kanan).
b.
Tangan
kiri : Oṁ ati suddha mām swāha
Oṁ Sang Hyang
Widhi Wasa, lebih dibersihkan lagi tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk
membersihkan tangan kiri).
7.
Panca Sembah
·
Panca
Sembah I Sembah tanpa sarana :
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha
Artinya:
Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba
·
Kramaning
Sembah II dengan sekar putih :
Om
Adityasyà param jyoti
rakta
tejo namo’stute
sweta
pankaja madhyastha
bhàskaràya
namo’stute
Artinya:
Oh
Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba
memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba
memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.
·
Puja
untuk Pura Paibon (Rong Tiga), dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan
kewangen/sekar kangkad :
Om
Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa
suddhàtmakam
Tridewa
trimurti lokam
sarwa
wighna winasanam
Artinya:
Oh
Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha
Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
·
Kramaning
Sembah IV dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca
Artinya:
Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala
pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari
para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang
umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
·
Kramaning
Sembah V tanpa sarana :
Om
Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om
Artinya:
Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan. Semoga damai, damai,
damai selalu
5.Tri
Sandya
·
Bait ke-1 :
Om, om, om
Oṁ bhūr bhuvaḥ
svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya
dhīmahi
dhiyo yo naḥ
pracodayāt
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, kami menyembah
kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit
dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada
pikiran kami.
·
Bait ke-2 :
Oṁ nārāyaṇa
evedaṁ sarvaṁ
yad
bhūtaṁ yac ca bhavyam
niṣkalaṅko
nirañjano nirvikalpo
nirākhyātaḥ śuddho
devo eko
nārāyaṇaḥ na
dvitīyo ‘sti kaścit
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, semua yang ada berasal dari
Sang Hyang Widhi baik yang telah ada maupun yang akan ada, Sang Hyang Widhi
bersifat gaib tidak ternoda tidak terikat oleh perubahan, tidak dapat
diungkapkan, suci, Sang Hyang Widhi Maha Esa, tidak ada yang kedua.
·
Bait ke-3 :
Oṁ tvaṁ śivaḥ tvaṁ mahādevaḥ
īśvaraḥ parameśvaraḥ
brahmā viṣṇuśca rudraśca
puruṣaḥ parikīrtitāḥ
Terjemahan
Om Sang Hyang Widhi, Engkau disebut Siwa yang
menganugrahkan kerahayuan, Mahadewa (dewata tertinggi), Iswara (mahakuasa).
Parameswara (sebagai maha raja diraja), Brahma (pencipta alam semesta dan
segala isinya), Visnu (pemelihara alam semesta beserta isinya), Rudra (yang
sangat menakutkan) dan sebagai Purusa (kesadaran agung).
·
Bait ke-4 :
Oṁ pāpo ‘haṁ pāpakarmāhaṁ
pāpātmā pāpasaṁbhavaḥ
trāhi māṁ puṇḍarīkākṣaḥ
sabāhyā bhyantaraḥ ‘śuciḥ
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, hamba ini papa, perbuatan
hambapun papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sang Hyang Widhi, Sang
Hyang Widhi yang bermata indah bagaikan bunga teratai, sucikan jiwa dan raga
hamba.
·
Bait ke-5 :
Oṁ kṣamasva maṁ mahādevaḥ
sarva prāṇi hitaṅkaraḥ
maṁ moca sarva pāpebhyaḥ
Pālayasva sadāśiva
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, ampunilah hamba, Sang Hyang
Widhi yang maha agung anugrahkan kesejahteraan kepada semua makhluk.
Bebaskanlah hamba dari segala dosa lindungilah hamba Om Sang hyang Widhi.
·
Bait ke-6 :
Oṁ kṣantavyaḥ kāyiko doṣaḥ
kṣantavyo vāciko mama
kṣantavyo mānaso doṣaḥ
tat pramādāt kṣamasva mām
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, ampunilah dosa yang dilakukan
oleh badan hamba, ampunilah dosa yang keluar melalui kata kata hamba, ampunilah
dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelalaian hamba.
3. Sebagian
masyarakat mungkin sudah menerapkan ajaran Bhakti Sejati meski tidak secara
keseluruhan. Namun tidak sedikit pula masyarakat yang tidak peduli sedikit pun
mengenai penerapan Bhakti Sejati yang disebabkan kurang pahamnya masyarakat
mengenai ajaran Bhakti Sejati yang merupakan salah satu bagian dari Catur
Marga.
4. Untuk
mengetahui penerapan dari ajaran bhakti sejati terlebih dahulu perlu dilakukan
pemahaman mengenai ajaran Bhakti Sejati itu sendiri. Sehingga dalam
penerapannya kita tidak melenceng dari ajaran tersebut. Contohnya : Bhakti
bukan selalu soal sujud dan sujud. Jika dihadapkan pada nyawa seseorang dan
menyembah tuhan seperti pelaksanaan Yajna. Maka orang yang mengerti dari Ajaran
Bhakti maka akan memilih pada penyelamatan nywa seseorang karena hal tersebut
sudah termasuk salah satu pengmalan ajaran Bhakti yaitu PadaSevanam.
5. Dari
pengalaman pribadi saya banyak manfaat langsung yang saya dapatkan dari
pelaksanaan Bhakti Sejati ini salah satunya merasakan ketentraman hati dan
pikiran. Karena melalui ajaran bhakti sejati kita lebih bisa mendekatkan diri
kepada Tuhan beserta ciptaanya.
6. Dari
pengamatan saya, bisa saya katakan sebagian besar masyarakat di lingkungan saya
sudah bisa menerapkan dari Ajaran Bhakti Sejati namun tidak sedikit masyarakat
yang belum paham mengenai ajaran Bhakti Sejati. Tidak sedikit orang yang
beranggapan bahwa ajaran bhakti sejati itu hanyalah pengabdian pada sang
pecipta tanpa menghiraukan sesuatu yang berada pada sekitar kita, padahal bukan
itu makna bhakti sejati yang sesungguhnya. Bhakti sejati lebih menekankan pada
pengabdian berupa rasa hormat kepada Tuhan yang dapat ditempuh dengan berbagai
cara, dengan cara sederhana sekalipun seperti selalu mengingatnya atau pun
menolong makhluk ciptaanya.
INDIKATOR E (Ajaran Bhakti Sejati
sebagai Dasar Pembentukan Budi Pekerti yang Luhur dalam Zaman Globalisasi)
A.
Soal.
1. Setelah
membaca teks tentang ajaran bhakti sejati
sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global
menurut ajaran Hindu, apakah yang Anda ketahui tentang agama Hindu? Jelaskan
dan tuliskalah!
2. Buatlah
ringkasan yang berhubungan dengan ajaran bhakti
sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global
menurut ajaran Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang
Anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu
guru yang mengajar di kelas!
3. Apakah
yang anda ketahui terkait dengan cara-cara mempraktikkan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan
budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Jelaskanlah!
4. Bagaimana
cara untuk mengetahui ajaran bhakti
sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global
menurut ajaran Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya!
5. Manfaat
apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya untuk
mengetahui ajaran bhakti sejati
sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut
ajaran Hindu? Tuliskanlah pengalaman Anda!
6. Amatilah
lingkungan sekitar Anda terkait dengan adanya penerapan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan
budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu guna mewujudkan
tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan
diskusikanlah dengan orang tuanya! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3
halaman diketik dengan huruf Times New Roman -12, Spasi 1,5 cm, ukuran kertas
kwarto; 4-3-3-4!
7. Amatilah
gambar berikut ini, diskusikanlah dengan orang tua di rumah, selanjutnya
buatlah laporan dari hasil diskusi-mu dengan orang tua.
B.
Jawaban.
1. Setelah
saya membaca, saya mengetahui bahwa agama hindu adalah sebuah agama yang
memiliki banyak nilai dan norma kehidupan yang mulia, dan berpegang pada budi
pekerti yang luhur, budi pekerti dapat diartikan sebagai perilaku yang
dilandasi oleh pemikiran yang baik dan jernih sesuai dengan kearifan local atau
keragaman adat istiadat.
2. Ajaran
bhakti sejati adalah adalah salah satu ajaran agama Hindu yang dapat dipedomani
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap aturan keimanan,
atauran kebajikan dan aturan upacara keagamaan yang bersumber dari ajaran agama
yang dianutnya serta dapat dipedomani dalam upaya melakukan penyembuhan
(konseling) di saat-saat mengalami goncangan kejiwaaan. Konsep Bhakti sejati dapat dimaknai dalam
kontek kehidupan sosial atau arah gerak putarannya secara horizontal yaitu rasa
sujud, hormat-menghormati, pengabdian, cinta kasih sayang, spiritual, dan
memberikan pelayanan antara manusia dengan sesamanya dan lingkungannya.
3. Cara-cara
mempraktikan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang
luhur dalam zaman global dapat dilaksanakan dengan meimplementasikan
bagian-bagian bhakti sejati sebagai berikut.
a. Sravanam
: Rajin mendengar ceramah-ceramah agama baik itu di tempat-tempat suci ataupun
di televisi yang dapat memperkuat pengetahuan kita terhadap agama di tengah
zaman globalisasi ini.
b. Wandanam
: Rajin membaca, menyimak, dan mempelajari, mendalami serta menghayati dan
memaknai kitab suci dan susastra suci serta ilmu pengetahuan yang lainnya
sebagai pedoman hidup, sehingga gagasan dan arah pilihan jalan hidup masyarakat
sesuai dengan sabda suci Tuhan.
c. Kirtanam
: Belajar ataupun rajin melantunkan Gita/zikir yang dapat menumbuhkan
nilai-nilai spiritual yang ada dalam jiwa setiap individu manusia. Dengan
bangkitnya nilai spiritual setiap individu dapat mengendalkan diri dengan baik
di tengah zaman globali ini.
d. Smaranam
: Mengingat tentang interuksi atau pesan atau amanat sabda suci Tuhan kepada
umat manusia yang dapat dijadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup di dunia
dan di alam sunya (akhirat) nanti.
e. Pada
Sevanam : pada Sevanam, adalah bhakti sejati dengan jalan menyembah, sujud,
hormat di Kaki Padma. Ajaran Pada Sevanam ini apabila dapat diterapkan dengan
baik oleh umat manusia akan dapat menumbuhkan kesadaran untuk saling
menghormati. Dengan adanya kesadaran untuk saling menghormati inilah kita akan
bisa hidup berdampingan dalam kebhinekaan dan pluralisme, serta dapat mencegah
perpecahan akibat dari zaman global.
f. Sakhynam
: selalu melatih diri untuk tidak merusak sistim hukum, dan selalu di jalan kasih
persahabatan. Ajaran ini dapat digunakan sebagai modal dasar guna mewujudkan
kesalehan dan keharmonisan sosial kemasyarakatannya.
g. Dahsyam
: selalu memberikan pertolongan dan cinta kasih sayang terhadap orang yang
membutuhkan sehingga rasa tolong-menolong (Budi Pekerti) akan tetap tumbuh
dalam diri kita.
h. Arcanam
: Dengan tulus memberikan pelayanan, pengabdian, cinta kasih sayang, penguatan,
dan pemeberian penghargaan terhadap orang lain dengan begitu akan terwujud
keharmonisan di lingkungan masyarakat.
i.
Atmanivedanam : Sadar dan yakin untuk
selalu berjalan di jalan Tuhan, sehingga kita akan tetap dalam lindungannya dan
tidak akan terpengaruh ke hal-hal negatif di tengah zaman globalisasi.
4. Cara
untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentuk budi pekerti yang
luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu adalah mengamati bagaimana
penerapan ajaran bhakti sejati yang tepat dilakukan sehingga jika sudah
melaksanakan ajaran bhakti sejati otomatis kita telah melakukan perbuatan yang
berbudi luhur, jadi untuk mengetahui caranya kita dapat melaksanakanya tahap
demi tahap agar apa yang kita lakukan sesuai dengan yang kita harapkan
5. Kita
dapat merasakan bahwa diri kita tidak mudah terpengaruh dari zaman global, kita
juga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk karena diri kita telah
tertanam ajaran-ajaran bhakti sejati.
6. Dari
hasil pengamatan saya di lingkungan masyarakat dapat diambil pernyataan bahwa
sebagian masyarakat telah dapat melaksanakan Bhakti sejati dengan baik sehingga
mereka dapat mengendalikan diri dengan baik di tengah zaman global, namun
terdapat pula yang belum melaksanakan ajaran bhakti sejati dengan baik sehingga
belum mampu memilah mana pengaruh positif dan negatif dari zaman global ini,
dapat disimpulkan bahwa jika kita telah menerapkan bhakti sejati maka kita
telah memupuk budi pekerti yang luhur.
7. Gambar
di atas merupakan wujud pelaksanaan ajaran Bhakti sejati yang dapat dipedomani
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap aturan keimanan,
atau kebajikan dan aturan upacara keagamaan yang bersumber dari ajaran agama.