Sabtu, 09 Februari 2019

SOAL UJI KOMPETENSI BHAKTI SEJATI DALAM RAMAYANA




BAB IV
SOAL UJI KOMPETENSI
BHAKTI SEJATI DALAM RAMAYANA
KELAS : XI MIPA 8



OLEH :

NAMA          : PANDE PUTU GHULAM SARWANA
NO                : 34




SMA NEGERI 1 GIANYAR
TAHUN AJARAN
2018/2019





 

       BHAKTI SEJATI DALAM RAMAYANA
    KUMPULAN SOAL INDIKATOR (A,B,C,D,E)

INDIKATOR A  (Ajaran Bhakti Sejati)
A.    SOAL
1.      Apakah yang dimaksud dengan bhakti sejati dalam Kitab Ramayana ? Jelaskan.
2.      Apakah yang Anda ketahui terkait dengan penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama hindu? Jelaskanlah!
3.      Mengapa seseorang wajib menempuh jalan bhakti dalam memuja Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa? Jelaskanlah!
4.      Amatilah lingkungan sekitar Anda sehubungan dengan orang-orang yang dipandang dalam memuja Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4; lakukanlah!
5.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan catur marga serta sebutkan bagiannya!

B.     JAWABAN
1.      Dalam kitab bhakti sejati merupakan sujud, memuja, hormat setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang, sebenarnya, tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih sayang yang mendalam, contoh dalam cerita Ramayana yaitu tokoh Hanuman dengan Rama, Hanuman selalu membantu Rama dalam perjalanan ke Alengka, ia sangat menghormati  dan memperhambakan diri kepada Sang Rama yang merupakan contoh Bhakti Sejati.
(Buku Paket Agama Hindu Kelas 11 Kurikulum 2013 Hal. 200-203)

2.      Dalam agama hindu penerapan ajaran bhakti kadang terbagi menjadi beberapa tradisi misalnya Siwa aliran yang menyembah Brahma, Wisnu dan para dewa dewi yang terkait dengannya. Pengikut Wesnawa yang menyembah bentuk Wisnu, Awatara dan lainnya

3.      Seseorang wajib menempuh jalan bhakti dalam memuja tuhan karena dengan menempuh jalan bhakti seseorang dapat memohon dengan sungguh sungguh dan rasa hormat kepada sang hyang widhi wasa agar mendapat kerahayuan bersama. Selain itu, kita sebagai umat manusia harus bersukyur atas anugerah yang telah beliau berikan kepada kita saalah satu cara dengan melakukan bhakti marga atau jalan bhakti, yang dalam praktinya dengan melakukan Yadnya dan bersembahyang yang sebagai bentuk ucapan rasa syukur kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa.


4.      Dalam lingkungan saya ada beberpa contoh penerapan jalan bhakti dalam memuja kebesaran Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa seperti contohnya melakukan Yadnya sesa, dalam ajaran Bhakti marga/ jalan maraga manusia dapat berbhakti dengan cara melakukan persembahan/sujud bhakti, dengan melakukan yadnya sesa ini setiap hari setelah memasak kita telah menghaturkan persembahan atau sujud bhakti kita atas anugrah yang berupa makanan yang telah diberikan, agar kita dapat bertenaga dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

5.      Catur Marga Yoga sendiri berasal dari kata catur berarti empat. Marga berarti jalan dan yoga berarti penyatuan dengan Brahman. Jadi catur marga adalah empat jalan atau cara umat Hindu untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Berikut adalah bagian bagian catur marga:
                                                              i.      Karma marga
                                                            ii.      Bhakti marga
                                                          iii.      Jnana marga
                                                          iv.      Raja marga

INDIKATOR B (Bagian-Bagian Ajaran Bhakti Sejati)
A.    SOAL
1.      Setelah mengamati dan memahami teks diatas apakah yang kamu ketahui tentang bagian-bagian bhakti sejati menurut teks? Jelaskanlah!
2.      Sebutkanlah bagian-bagian jalan bhakti sejati menurut agama Hindu yang kamu ketahui?
3.      Buatlah peta konsep sehubungan dengan pembagian ajaran bhakti sejati yang kamu ketahui!
4.      Amatilah lingkungan sekitar Kamu sehubungan dengan pembagian bhakti sejati yang Kamu ketahui, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halamandiketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto 4-3-3-4; Lakukanlah!
5.      Pada kitab apakah disebutkan bahwa Navavidha bhakti merupakan 9 jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa?



B.     JAWABAN
1.      Yang saya ketahui adalah bagian bagian tersebut disebut dengan istilah
Navavidha bhakti atau 9 jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa yang dimana kesembilan jenis bhakti tersebut menjelaskan tentang berbakthi kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan berbagai cara seperti dengan membaca atau mendengarkan hal-hal yang bermutu dan menyanyikan kidung suci.

2.      Bagian-bagian jalan bhakti sejati menurut agama Hindu
a.       Srawanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan cara membaca
atau mendengarkan hal-hal yang bermutu seperti pelajaran/ceramah
keagamaan, cerita-cerita keagamaan dan nyanyian-nyanyian keagamaan,
membaca kitab-kitab suci
.
b.      Kirtanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan jalan
menyanyikan kidung suci keagamaan atau kidung suci yang
mengagungkan kebesaran Tuhan dengan penuh pengertian dan rasa bhakti
yang ikhlas serta benar-benar menjiwai isi kidung tersebut.
c.       Smaranam adalah cara berbhakti kepada Tuhan dengan cara selalu ingat
kepada-Nya, mengingat nama-Nya, bermeditasi. Setiap indera kita
menikmati sesuatu, kita selalu ingat bahwa semua itu adalah anugrah dari
Tuhan. Cara yang khusus untuk selalu mengingat Beliau adalah dengan
mengucapkan salah satu gelar Beliau secara berulang-ulang misalnya:
“Om Nama Siwa ya”. Pengucapan yang berulang-ulang ini disebut
dengan japa atau japa mantra.
d.      Padasevanam yaitu dengan memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, termasuk melayani, menolong berbagai mahkluk ciptaannya.
e.       Arcanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara memuja keagungan-
Nya.
f.       Vandanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan jalan melakukan sujud
dan kebhaktian.

g.      Dhasyam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara melayani-Nya dalam
pengertian mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan
penuh keiklasan.

h.      Sukhyanam yaitu memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat
sejati, yang memberikan pertolongan ketika dalam bahaya.

i.        Atmanivedanam adalah berbhakti kepada Tuhan dengan cara
menyerahkan diri sepenuhnya kehadapan Hyang Widhi. Seseorang yang
menjalankan bhakti dengan cara ini akan melakukan segala sesuatunya sebagai persembahan kepada Tuhan.


4.      Jika dilihat dari lingkungan saya, dapatlah saya katakan bahwa yang paling sering dilakukan adalah Srawanam, Kirtanam, Padasevanam, dan Dasya. Srawanam dilakukan ketika adanya dharma wacana di salah satu televisi atau dipura, begitupula ada yang senang mengunduh dan mendengarkan mantram mantram agama. Kirtanam dapat saya dengarkan setiap ada upacara keagamaan, bahkan setiap hari kita melakukan Puja Tri Sandhya maupun Gayatri Mantram. Padasevanam dan Dasya disini hampir sama yaitu memberi pertolongan, saudara disekitar rumah saya tidak ada yang cuek atau tidak peduli satu sama lain, mereka pasti memperhatikan satu sama lain dan selalu saling membantu.

5.      5.  jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi disebutkan dalam kitab Bhagavata Purana VII.52.23
(buku paket halaman 205)
  

INDIKATOR C (Sloka Ajaran Bhakti Sejati dalam Ramayana)
A.    SOAL
1.      Setelah mengamati dan memahami teks di atas apakah yang anda ketahui sehubungan dengan sloka-sloka ajaran bhakti sejati dalam kitab ramayana?
2.      Apakah yang anda ketahui terkait dengan penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama Hindu berdasarkan sloka-sloka yang terdapat dalam Kitab Ramayana? Jelaskanlah
3.      Amatilah lingkungan sekitarmu sehubungan dengan orang-orang yang dipandang memuja Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan mengikuti jalan bhakti sejati yang terdapat dalam Kitab Ramayana, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuamu! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf times new roman-12 spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto 4-3-3-4; lakukanlah!
4.      Jelaskan ajaran bhakti sejati kesatrya yang utama dilaksanakan oleh Rama!
5.      Jelaskan ajaran Bhakti kasih sayang yang dilaksanakan oleh Rama!

B.     JAWABAN

1.      Sloka-sloka dalam kitab Ramayana diatas mengajarkan kita bahwa dalam keadaan apapun,bhakti merupakan yang utama, bhakti tetaplah bhakti yang tak bisa kita hindari. Bhakti yang kita laksanakan hendaklah selalu mengarah pada jalan kebenaran, tetap berbhakti pada tanah kelahiran kita, pada keluarga, pada masyarakat, pada Tuhan dan selalu berbakti dengan kasih sayang dan keikhlasan.

2.      Penerapan ajaran bhakti agama Hindu berdasarkan sloka dalam Ramayana adalah kebhaktian para pahlawan terdahulu kita yang dengan ikhlas berjuang demi membebaskan seluruh rakyat ini dari belenggu penjajahan. Selain itu saling membantu demi kepentingan bersama bukan golongan atau individu dalam hal yang positif  dan kesetiakawanan kita sesama umat beragama dan rasa toleransi untuk membentuk negara yang kuat.

3.      Di lingkungan sekitar saya terdapat orang orang yang melaksanakan ajaran bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti memuja mengabdi dan menyerahkan diri baik dengan cara sembahyang atau mempersiapkan segala sesuatu yang terkait untuk pemujaan kepada Tuhan.

4.      Ajaran bhakti kesatrya yang utama dilaksanakan oleh Rama adalah Rama sebagai seorang raja gagah berani dalam menghadapi musuh-musuhnya yang ingin merusak kerajaannya dengan sifat dan sikap gagah berani, pantang menyerah di hadapan musuhnya. Sebaagai seorang kesatrya sejati rama tidak pernah mundur dalam menegakkan Dharma Negara.
(Buku paket hal 218)

5.      Ajaran bhakti sejati kasih sayang yang rama lakukkan adalah rama selalu mengutamakan kasih sayang dalam membela kebenaran untuk mempertahankan Negara dan membela rakyat yang dipimpinnya.
(Buku paket hal 232)
INDIKATOR D (Bentuk Penerapan Bhakti Sejati dalam Kehidupan)
A.    SOAL
1.      Setelah membaca teks tentang bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama hindu, apakah yang kalian ketahui tentang agama hindu? Jelaskan dan tuliskanlah!
2.      Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan social yang anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!
3.      Apakah yang sudah anda ketahui terkait dengan bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan sehari-hari?Jelaskan!
4.      Bagaimana cara anda untuk dapat mengetahui bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama hindu? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamanya!
5.      Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama hindu? Tuliskanlah pengalaman Anda!
6.      Amatilah lingkungan sekitar Anda terkait dengan adanya bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan sehari-hari guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama hindu, buatlah cacatan seperlunya dan diskusikanah dengan orang tuanya! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman-12, spasi 1,5 cm, dan ukuran kertas kwarto ; 4-3-3-4!

B.     JAWABAN

1.      Bahwa agama Hindu adalah agama yang sederhana dimana bhakti yang dilaksanakan tidak harus besar dan mewah namun lebih menitik beratkan pada makna dari bhakti tersebut. Bhakti tidak harus berupa rasa suyud dengan menjalankan Yajna yang megah dan mewah. Namun bhakti berupa pengabdian diri yang bahkan dapat dilakukan dengan sangat sederhana seperti selalu mengingat nama Tuhan.

2.      Penerapan Bhakti Sejati
a.       Mendengarkan Sesuatu dengan Baik “Srwanam”
Contohnya : mendengarkan ceramah keagamaan
b.      Bersyukur (mensyukuri atas anugrah-Nya) “Vedanam”
Contonya : selalu bersyukur atas apa yang diberikan
c.       Menembangkan, melafalkan, menyanyikan gita/kidung “Kirtanam”
Contohnya : ngayah mekidung pada pelaksanaan upacara Dewa Yajna
d.      Selalu mengingat nama Tuhan “Smaranam”
Contohnya : selalu berada pada jalannya
e.       Menyembah, sujud, hormat di Kaki Padma “Pada Sevanam”
Contohnya : menolong berbagai makhluk ciptaanya
f.       Bersahabat dengan Tuhan “Sakhyanam”
Contohnya : mentaati peraturan dan menjalani hukum
g.      Berpasrah diri memuja Para Bhatara-Bhatari dan Para Dewa sebagai Manifestasi Tuhan”Dasyam”
Contohnya : menolong orang yang sedang kesusahan dengan ikhlas
h.      Memuja Tuhan dengan sarana Arca “Arcanam”
Contohnya : pemimpin yang memberikan pengabdian pada rakyatnya
i.        Berpasrah total kepada Tuhan “Sevanam atau Atmanividanam”
Contohnya : melakukan persembahan apapun yang kita miliki
Penerapan di lingkungan sekitar saya yang paling sering bisa kita lihat salah satunya adalah kirtanam pada gegitan
1.    Sekar Alit
·         Pupuh Ginada
Eda ngaden awak bisa
Depang anake ngadanin
Geginane buka nyampat
Anak sai tumbuh luhu
Ilang luhu buke katah
Yadin ririh
Liu enu paplajahan
·         Pupuh Ginanti
Saking tuhu manah guru
Mituturin cening jani
Kawruhe luir senjata
Ne dadi prabotang sai
Kaanggen ngaruruh merta
Saenun ceninge urip
2. Sekar Madya
·         Kawitan wargasari
Ida Ratu saking luhur. Kawula nunas lugrane.
Mangda sampun titiang tanwruh. Mengayat Bhatara mangkin.
Titiang ngaturang pajati. Canang suci lan daksina.
Sami sampun puput. Pratingkahing saji.


Asep menyan majagau. Cendana nuhur dewane,
Mangda Ida gelis rawuh. Mijil saking luhuring langit.
Sampun madabdaban sami. Maring giri meru reko.
Ancangan sadulur, sami pada ngiring.



Bhatarane saking luhur. Nggagana diambarane.
Panganggene abra murub. Parekan sami mangiring.
Widyadara-widyadari, pada madudon-dudonan,
Prabhawa kumetug. Angliwer ring langit
·         Jerum
Tan ngeh  anamun turida
Salimur tan kasalimur
Prakerti abayeng dangu
Tumuwuh ta dadi wong
Rasa tan dadi ageman
Marmantra misreng kidung
Tan anuting pupuh basa
Pine hewa de sang wiku
3. Sekar Agung
·         Ranjani Madamalon
Stutinira tān tulūs Sinahurān paramārta Çiwa,
Anaku huwūs katōn Abimantānta temūnta kabeh,
Hana panganūgrahāngku Çadhu sākti winĩmba sara,
Pasupati sāstra kāstu Pangarānnya nihān wulati.
ARTOS
Pangastawan Ida Sang Arjuna durung mawasta puput, kacawis olih Ida Bhatara Siwa.
Cening pyanak bapa, suba sinah sarat idewa pangguhang idewa maka sami.
Ne ada paican bapa Cadusakti marupa sanjata.
Panah pasupati kalumrah wastannyane, ne tingalin.
·         Sronca
Hana Sira Ratu Dibya Rengen
Prasasta Ring Rat Musuh Nira Pranata
Jaya Pandita Ring Aji Kabeh
Sang Dasarata Nama Tamoli
ARTOS
Wenten Ida Sang Prabu Maraga Luwih, Durus Pirengang
Kasub Kasungsung Ring Jagat, Meseh Idane Ngandap Kasor.
Molihing Kapradnyanan Ring Tatwa Sami
Sang Prabu Dasarata Parab Idane Tan Pa Tandingan
4.  Panca Sembah
1.     Mantra Membersihkan mulut
Om Ang waktra parisudhamam swaha.
Ya Tuhan, semoga bersihlah mulut hamba
2.      Mantram Dupa :
                                    Oṁ Ang dupa dipāstraya nama swāha
Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba seperti sinar-Mu.

3.      Mantram Bunga dan Kawangen

Oṁ puspa dantā ya namah swāha

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa, semoga bunga ini cemerlang dan suci.


4.      Duduk dengan tenang, dan setelah suasananya tenang ucapkan mantram

Oṁ prasada sthiti sarira siwa suci nirmalāya namah swāha

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu telah duduk tenang, suci, dan tiada noda.


5.       Lakukan Pranayama


Menarik nafar (Puraka) : Oṁ Ang Namah

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa dalam aksara Ang pencipta, hamba hormat

Menahan nafas (kumbaka) : Oṁ Ung Namah

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa dalam aksara Ung pemelihara, hamba hormat

Mengeluarkan nafas (recaka) : Oṁ Mang Namah

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa dalam aksara Mang pelebur, hamba hormat


6.      Penyucian tangan

a.       Tangan kanan : Oṁ suddha mām swāha

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa, bersihkanlah tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kanan).

b.      Tangan kiri : Oṁ ati suddha mām swāha

Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa, lebih dibersihkan lagi tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kiri).
7.     Panca Sembah
·         Panca Sembah I Sembah tanpa sarana :
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha
Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba
·         Kramaning Sembah II dengan sekar putih :
Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute
Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.

·         Puja untuk Pura Paibon (Rong Tiga), dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam

Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
·         Kramaning Sembah IV dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca

Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.

·         Kramaning Sembah V tanpa sarana :
Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om
Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan. Semoga damai, damai, damai selalu

5.Tri Sandya
·         Bait ke-1 :
Om, om, om
Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo naḥ pracodayāt
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, kami menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kami.
·         Bait ke-2 :
Oṁ nārāyaṇa evedaṁ sarvaṁ
yad bhūtaṁ yac ca bhavyam
niṣkalaṅko nirañjano nirvikalpo
nirākhyātaḥ śuddho  devo eko
nārāyaṇaḥ  na dvitīyo ‘sti kaścit
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, semua yang ada berasal dari Sang Hyang Widhi baik yang telah ada maupun yang akan ada, Sang Hyang Widhi bersifat gaib tidak ternoda tidak terikat oleh perubahan, tidak dapat diungkapkan, suci, Sang Hyang Widhi Maha Esa, tidak ada yang kedua.
·         Bait ke-3 :
Oṁ tvaṁ śivaḥ tvaṁ mahādevaḥ
īśvaraḥ parameśvaraḥ
brahmā viṣṇuśca rudraśca
puruṣaḥ parikīrtitāḥ
Terjemahan
Om Sang Hyang Widhi, Engkau disebut Siwa yang menganugrahkan kerahayuan, Mahadewa (dewata tertinggi), Iswara (mahakuasa). Parameswara (sebagai maha raja diraja), Brahma (pencipta alam semesta dan segala isinya), Visnu (pemelihara alam semesta beserta isinya), Rudra (yang sangat menakutkan) dan sebagai Purusa (kesadaran agung).
·         Bait ke-4 :
Oṁ pāpo ‘haṁ pāpakarmāhaṁ
pāpātmā pāpasaṁbhavaḥ
trāhi māṁ puṇḍarīkākṣaḥ
sabāhyā bhyantaraḥ ‘śuciḥ
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, hamba ini papa, perbuatan hambapun papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Widhi yang bermata indah bagaikan bunga teratai, sucikan jiwa dan raga hamba.
·         Bait ke-5 :
Oṁ kṣamasva maṁ mahādevaḥ
sarva prāṇi hitaṅkaraḥ
maṁ moca sarva pāpebhyaḥ
Pālayasva sadāśiva
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, ampunilah hamba, Sang Hyang Widhi yang maha agung anugrahkan kesejahteraan kepada semua makhluk. Bebaskanlah hamba dari segala dosa lindungilah hamba Om Sang hyang Widhi.
·         Bait ke-6 :
Oṁ kṣantavyaḥ kāyiko doṣaḥ
kṣantavyo vāciko mama
kṣantavyo mānaso doṣaḥ
tat pramādāt kṣamasva mām
Terjemahan:
Om Sang Hyang Widhi, ampunilah dosa yang dilakukan oleh badan hamba, ampunilah dosa yang keluar melalui kata kata hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelalaian hamba.


3.      Sebagian masyarakat mungkin sudah menerapkan ajaran Bhakti Sejati meski tidak secara keseluruhan. Namun tidak sedikit pula masyarakat yang tidak peduli sedikit pun mengenai penerapan Bhakti Sejati yang disebabkan kurang pahamnya masyarakat mengenai ajaran Bhakti Sejati yang merupakan salah satu bagian dari Catur Marga.

4.      Untuk mengetahui penerapan dari ajaran bhakti sejati terlebih dahulu perlu dilakukan pemahaman mengenai ajaran Bhakti Sejati itu sendiri. Sehingga dalam penerapannya kita tidak melenceng dari ajaran tersebut. Contohnya : Bhakti bukan selalu soal sujud dan sujud. Jika dihadapkan pada nyawa seseorang dan menyembah tuhan seperti pelaksanaan Yajna. Maka orang yang mengerti dari Ajaran Bhakti maka akan memilih pada penyelamatan nywa seseorang karena hal tersebut sudah termasuk salah satu pengmalan ajaran Bhakti yaitu PadaSevanam.

5.      Dari pengalaman pribadi saya banyak manfaat langsung yang saya dapatkan dari pelaksanaan Bhakti Sejati ini salah satunya merasakan ketentraman hati dan pikiran. Karena melalui ajaran bhakti sejati kita lebih bisa mendekatkan diri kepada Tuhan beserta ciptaanya.

6.      Dari pengamatan saya, bisa saya katakan sebagian besar masyarakat di lingkungan saya sudah bisa menerapkan dari Ajaran Bhakti Sejati namun tidak sedikit masyarakat yang belum paham mengenai ajaran Bhakti Sejati. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa ajaran bhakti sejati itu hanyalah pengabdian pada sang pecipta tanpa menghiraukan sesuatu yang berada pada sekitar kita, padahal bukan itu makna bhakti sejati yang sesungguhnya. Bhakti sejati lebih menekankan pada pengabdian berupa rasa hormat kepada Tuhan yang dapat ditempuh dengan berbagai cara, dengan cara sederhana sekalipun seperti selalu mengingatnya atau pun menolong makhluk ciptaanya.

INDIKATOR E (Ajaran Bhakti Sejati sebagai Dasar Pembentukan Budi Pekerti yang Luhur dalam Zaman Globalisasi)
A.    Soal.
1.      Setelah membaca teks tentang ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu, apakah yang Anda ketahui tentang agama Hindu? Jelaskan dan tuliskalah!
2.      Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang Anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!
3.      Apakah yang anda ketahui terkait dengan cara-cara mempraktikkan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Jelaskanlah!
4.      Bagaimana cara untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya!
5.      Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Tuliskanlah pengalaman Anda!
6.      Amatilah lingkungan sekitar Anda terkait dengan adanya penerapan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuanya! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman -12, Spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4!
7.      Amatilah gambar berikut ini, diskusikanlah dengan orang tua di rumah, selanjutnya buatlah laporan dari hasil diskusi-mu dengan orang tua.



B.     Jawaban.

1.      Setelah saya membaca, saya mengetahui bahwa agama hindu adalah sebuah agama yang memiliki banyak nilai dan norma kehidupan yang mulia, dan berpegang pada budi pekerti yang luhur, budi pekerti dapat diartikan sebagai perilaku yang dilandasi oleh pemikiran yang baik dan jernih sesuai dengan kearifan local atau keragaman adat istiadat.

2.      Ajaran bhakti sejati adalah adalah salah satu ajaran agama Hindu yang dapat dipedomani untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap aturan keimanan, atauran kebajikan dan aturan upacara keagamaan yang bersumber dari ajaran agama yang dianutnya serta dapat dipedomani dalam upaya melakukan penyembuhan (konseling) di saat-saat mengalami goncangan kejiwaaan. Konsep Bhakti sejati dapat dimaknai dalam kontek kehidupan sosial atau arah gerak putarannya secara horizontal yaitu rasa sujud, hormat-menghormati, pengabdian, cinta kasih sayang, spiritual, dan memberikan pelayanan antara manusia dengan sesamanya dan lingkungannya.

3.      Cara-cara mempraktikan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global dapat dilaksanakan dengan meimplementasikan bagian-bagian bhakti sejati sebagai berikut.

a.       Sravanam : Rajin mendengar ceramah-ceramah agama baik itu di tempat-tempat suci ataupun di televisi yang dapat memperkuat pengetahuan kita terhadap agama di tengah zaman globalisasi ini.
b.      Wandanam : Rajin membaca, menyimak, dan mempelajari, mendalami serta menghayati dan memaknai kitab suci dan susastra suci serta ilmu pengetahuan yang lainnya sebagai pedoman hidup, sehingga gagasan dan arah pilihan jalan hidup masyarakat sesuai dengan sabda suci Tuhan.
c.       Kirtanam : Belajar ataupun rajin melantunkan Gita/zikir yang dapat menumbuhkan nilai-nilai spiritual yang ada dalam jiwa setiap individu manusia. Dengan bangkitnya nilai spiritual setiap individu dapat mengendalkan diri dengan baik di tengah zaman globali ini.
d.      Smaranam : Mengingat tentang interuksi atau pesan atau amanat sabda suci Tuhan kepada umat manusia yang dapat dijadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup di dunia dan di alam sunya (akhirat) nanti.
e.       Pada Sevanam : pada Sevanam, adalah bhakti sejati dengan jalan menyembah, sujud, hormat di Kaki Padma. Ajaran Pada Sevanam ini apabila dapat diterapkan dengan baik oleh umat manusia akan dapat menumbuhkan kesadaran untuk saling menghormati. Dengan adanya kesadaran untuk saling menghormati inilah kita akan bisa hidup berdampingan dalam kebhinekaan dan pluralisme, serta dapat mencegah perpecahan akibat dari zaman global.
f.       Sakhynam : selalu melatih diri untuk tidak merusak sistim hukum, dan selalu di jalan kasih persahabatan. Ajaran ini dapat digunakan sebagai modal dasar guna mewujudkan kesalehan dan keharmonisan sosial kemasyarakatannya.
g.      Dahsyam : selalu memberikan pertolongan dan cinta kasih sayang terhadap orang yang membutuhkan sehingga rasa tolong-menolong (Budi Pekerti) akan tetap tumbuh dalam diri kita.
h.      Arcanam : Dengan tulus memberikan pelayanan, pengabdian, cinta kasih sayang, penguatan, dan pemeberian penghargaan terhadap orang lain dengan begitu akan terwujud keharmonisan di lingkungan masyarakat.
i.        Atmanivedanam : Sadar dan yakin untuk selalu berjalan di jalan Tuhan, sehingga kita akan tetap dalam lindungannya dan tidak akan terpengaruh ke hal-hal negatif di tengah zaman globalisasi.

4.      Cara untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentuk budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu adalah mengamati bagaimana penerapan ajaran bhakti sejati yang tepat dilakukan sehingga jika sudah melaksanakan ajaran bhakti sejati otomatis kita telah melakukan perbuatan yang berbudi luhur, jadi untuk mengetahui caranya kita dapat melaksanakanya tahap demi tahap agar apa yang kita lakukan sesuai dengan yang kita harapkan

5.      Kita dapat merasakan bahwa diri kita tidak mudah terpengaruh dari zaman global, kita juga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk karena diri kita telah tertanam ajaran-ajaran bhakti sejati.

6.      Dari hasil pengamatan saya di lingkungan masyarakat dapat diambil pernyataan bahwa sebagian masyarakat telah dapat melaksanakan Bhakti sejati dengan baik sehingga mereka dapat mengendalikan diri dengan baik di tengah zaman global, namun terdapat pula yang belum melaksanakan ajaran bhakti sejati dengan baik sehingga belum mampu memilah mana pengaruh positif dan negatif dari zaman global ini, dapat disimpulkan bahwa jika kita telah menerapkan bhakti sejati maka kita telah memupuk budi pekerti yang luhur.

7.      Gambar di atas merupakan wujud pelaksanaan ajaran Bhakti sejati yang dapat dipedomani untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap aturan keimanan, atau kebajikan dan aturan upacara keagamaan yang bersumber dari ajaran agama.




Soal-Soal Objectif Bhakti Sejati Agama Hindu Beserta Kuncinya

1.       Ada 9 jenis bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi atau tuhan yang maha esa, yang sering disebut dengan istilah Navavidha bhakti yan...